Pesawat N250 Gatotkaca…

Pesawat N250 Gatotkaca Kebanggaan Indonesia


Sobat dirgantara pasti sudah tidak asing lagi dengan pesawat pertama yang diproduksi oleh bangsa Indonesia, bukan? Ya, pesawat pertama karya anak bangsa adalah pesawat N250 Gatotkaca. Kemajuan teknologi di Indonesia yang semakin pesat membuat anak bangsa mampu menciptakan karya-karya luar biasa, salah satunya yaitu pesawat terbang.

Pesawat N250 atau yang populer dengan nama pesawat N250 Gatotkaca merupakan pesawat terbang pertama buatan Indonesia dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Pesawat N250 Gatotkaca bisa dibilang sebagai pesawat BJ Habibie karena pesawat tersebut dirancang dan diprakarsai oleh BJ Habibie.

Sama halnya seperti pesawat N219 Nurtanio, pesawat N250 Gatotkaca merupakan salah satu pesawat yang diproduksi oleh PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Melalui PT. Dirgantara Indonesia, saat ini keaktifan memproduksi berbagai jenis pesawat terbang mulai dihasilkan.

Sejarah Pesawat N250 Gatotkaca

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pesawat N250 Gatotkaca merupakan pesawat pertama karya anak bangsa yang menjadi kebangaan tersendiri bagi bangsa Indonesia, tapi tahukah bahwa pesawat buatan Indonesia tersebut memiliki sejarah tersendiri?

Rencana pengembangan pesawat N250 ini pertama kali diungkapkan oleh PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang menjadi PT. Dirgantara Indonesia pada Paris Air Show di tahun 1989. Pembuatan prototipe pesawat N250 Gatotkaca dimulai pada tahun 1992.

Pesawat pertama Indonesia ini dibuat dari latar belakang letak geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau. Karena alasan itulah BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi terdorong untuk membuat pesawat terbang. Pembuatan pesawat terbang ini dilakukan agar setiap daerah kepulauan di Indonesia dapat terkoneksi melalui udara.

Awalnya, pesawat ini dibuat dengan kapasitas 30 penumpang, namun pada tahun 1989 desain tersebut diubah dan dibuat dengan kapasitas 50 penumpang. Sejatinya, pesawat ini dibuat untuk menjadi alat transportasi antar pulau dan antar kota, karena itu bentuk N250 tidak terlalu besar.

Pemberian nama pesawat N250 Gatotkaca tentu bukanlah tanpa alasan. Kode N pada nama pesawat memiliki arti sebagai "Nusantara" yang menunjukkan bahwa proses desain hingga produksinya dikerjakan di Indonesia. Sedangkan "Gatotkaca" yang disematkan pada pesawat tersebut adalah nama pemberian presiden RI ke-2 Soeharto untuk prototipe N250.

Sementara itu angka 250 mengacu pada 2 mesin dan 50 mewakili kapasitas pesawat dengan 50 penumpang. Pesawat hasil rancangan BJ Habibie ini menggunakan teknologi yang cukup canggih yang dibuat untuk 30 tahun kedepan. Pesawat N250 Gatotkaca juga berhasil melewati dutch roll atau kondisi pesawat mengalami oleng yang berlebihan.

Spesifikasi Pesawat N250 Gatotkaca

Pesawat N250 Memiliki spesifikasi mesin dual turboprop 2439 KW Allison AE 2100C dengan 6 bilah baling-baling. Pesawat ini memiliki berat kosong 13.665 kg, berat maksimum saat lepas landas 22.000 kg,  panjang 26,30 meter, tinggi 8,37 meter, serta rentang sayap 28 meter.

N250 Gatotkaca mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km per jam dan kecepatan ekonomis 555 km per jam. Kecepatan ini menjadi angka tertinggi di kelas turboprop dengan 50 penumpang. Sedangkan untuk ketinggian operasinya adalah 25.000 kaki atau 7.620 meter di atas permukaan laut dengan daya jelajah mencapai 2.040 km.

Sementara bahan bakar standar pada N250 mampu menjelajah hingga 1.480 km. Untuk penyelesaian desain awal pesawat ini membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Di samping itu, yang semakin membuat bangga adalah pesawat N250 Gatotkaca menjadi satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang menggunakan teknologi fly by wire pada kala itu.

Pesawat yang melakukan penerbangan perdana pada tanggal 10 Agustus 1995 ini pertama kali terbang di langit Bandung di Bandara Husein Sastranegara dan disaksikan langsung oleh Presiden Soeharto. Penerbangan ini sekaligus diabadikan menjadi penanda dari hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Dimanakah Pesawat N250 Sekarang?

Kesuksesan pembuatan N250 Gatotkaca menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia karena berhasil dan sukses merancang sendiri pesawat modern. Sayangnya, program pembuatan N250 Gatotkaca selanjutnya harus dihentikan produksinya akibat krisis ekonomi yang saat itu terjadi secara berkepanjangan pada tahun 1997. 

Tepat pada tanggal 21 Agustus 2022, pesawat N250 Gatotkaca resmi menjadi bagian dari Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala Yogyakarta dan ditetapkan sebagai salah satu koleksi dari museum tersebut. Selain itu, pesawat ini dimuseumkan sebagai upaya untuk menjaga aset negara karena memiliki nilai histori yang tinggi.

Sehingga masyarakat dapat melihat langsung pesawat N250 yang merupakan karya anak bangsa di Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala Yogyakarta. Selain itu hadirnya pesawat tersebut secara tidak langsung bisa menjadi sarana edukasi dan motivasi bagi para penerus bangsa untuk semakin memajukan teknologi penerbangan di Indonesia.

Itulah informasi mengenai pesawat N250 Gatotkaca yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, tentu sobat dirgantara juga ingin berkontribusi untuk memajukan teknologi penerbangan di Indonesia, bukan? 

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menempuh pendidikan yang sesuai, yaitu pendidikan kedirgantaraan.

Apabila sobat dirgantara sedang mencari sekolah kedirgantaraan, Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto (ITDA) Yogyakarta bisa menjadi pilihan yang tepat. Karena sistem pembelajarannya sesuai dengan ilmu dirgantara sehingga  menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap untuk bekerja. 

Semoga dengan berbagai informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat dan berguna bagi sobat dirgantara. Serta semoga dapat menambah rasa bangga terhadap bangsa Indonesia ya!