Bagaimana Cara Kerja…

Bagaimana Cara Kerja Navigasi Penerbangan? Cek Disini!


Ada banyak hal yang perlu dipelajari dalam sekolah penerbangan, salah satunya navigasi penerbangan. Dengan adanya navigasi penerbangan, penerbangan berbagai pesawat terbang akan terarah, efisien dan aman terkendali. Pesawat yang kehilangan navigasi kemungkinan besar akan tersesat dan tidak sampai tujuan. Lantas bagaimana cara kerja navigasi penerbangan?

Mengenal Navigasi Penerbangan

Apa yang dimaksud dengan navigasi penerbangan? Menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 pada Bab I Pasal 1 poin ke 46 Tentang Penerbangan navigasi penerbangan merupakan sebuah proses mengarahkan pesawat udara supaya bergerak dari satu titik ke titik yang lain dengan selamat dan lancar, untuk menghindari bahaya dan/atau rintangan penerbangan. 


Sistem navigasi penerbangan ini merupakan fitur yang wajib ada pada setiap pesawat agar nantinya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat pesawat lepas landas. Beragam informasi mengenai ketinggian dan juga arah pesawat akan dapat diketahui melalui panel-panel instrumen navigasi yang ada pada kokpit pesawat.

Sejarah Ilmu Navigasi

Ilmu mengenai navigasi udara ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan sebelum ditemukannya pesawat. Pada saat itu ilmu navigasi udara digunakan untuk berlayar dengan kapal menjelajahi dunia. Misalnya saja pada zaman kerajaan Singosari, Majapahit dan juga Sriwijaya.


Asal kata navigasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Navis’ yang berarti perahu dan ‘Agore’ yang bermakna mengarahkan. Pada saat manusia telah menemukan pesawat terbang, dasar pengetahuan navigasi ini lalu diterapkan, dikembangkan, disempurnakan dan disesuaikan dengan keadaan dan sifat-sifat yang mempengaruhinya.


Akhirnya ilmu navigasi tersebut resmi diberi nama ‘Avigation’ atau ‘Aero Navigation’ yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti yaitu navigasi udara.

Tujuan dan Jenis Pelayanan Navigasi Penerbangan

Navigasi penerbangan menjadi hal penting yang perlu diketahui oleh setiap orang yang hendak masuk dalam dunia penerbangan. Ada banyak tujuan dari adanya navigasi penerbangan. Berikut ialah beberapa tujuan-tujuan navigasi penerbangan.


1. Penyediaan jasa pelayanan navigasi penerbangan dapat tercapai sebagaimana dengan standar yang telah ditetapkan

2. Efisiensi penerbangan dapat tercapai dengan baik

3. Tercapainya suatu jaringan pelayanan navigasi penerbangan yang terpadu, serasi, dan harmonis baik dalam lingkup regional, nasional dan internasional.


Pelayanan navigasi yang baik akan menjadikan informasi dapat tersampaikan dengan baik, sehingga keselamatan penumpang akan terjaga dengan baik. Sebagaimana yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan ada berbagai jenis pelayanan navigasi yang patut diketahui.


Setidaknya ada lima pelayanan navigasi dalam Undang-Undang yaitu pelayanan lalu lintas penerbangan (air traffic services), pelayanan telekomunikasi penerbangan (aeronautical telecommunication services), pelayanan informasi aeronautika (aeronautical information services), pelayanan informasi meteorologi penerbangan (aeronautical meteorological services); dan terakhir pelayanan informasi pencarian dan pertolongan (search and rescue).

Peralatan Navigasi Penerbangan dan Cara Kerjanya

Untuk menunjang proses navigasi penerbangan berjalan dengan baik sesuai harapan, diperlukan berbagai peralatan navigasi penerbangan. Peralatan ini nantinya yang akan menjadi alat komunikasi penerbangan yang diharapkan mampu menjadi jembatan untuk mengawal penumpang pesawat agar selamat sampai tujuan. 


Berikut peralatan-peralatan penerbangan yang menjadi alat bantu navigasi penerbangan:

1. Non Directional Beacon (NDB)

NDB yang merupakan singkatan dari Non Directional Beacon adalah persyaratan minimum yang harus dimiliki sebuah bandara untuk menunjang navigasi penerbangan. NBD berbentuk seperti sebuah radio yang sangat sederhana. Alat ini akan memancarkan sinyal gelombang radio sehingga sebuah bandara akan dapat diketahui posisinya oleh penerbang.


Alat satu ini sebenarnya menggunakan isyarat khusus yakni kode morse yang disiarkan melalui gelombang elektromagnetik ke setiap penjuru. Nantinya isyarat yang telah dikirim diterima oleh loop antena yang ada pada pesawat terbang. Dengan begitu penerbang bisa dengan mudah mengetahui arah menuju stasiun NDB.


Dengan NDB, saat sedang melewati sebuah bandar udara maka penerbang mengetahui ia sedang di bandar udara mana. Sinyal audio yang dikodekan oleh sebuah bandara nanti akan ditangkap oleh penerbang yang sedang lewat, sehingga ia tahu jika sedang berada di wilayah tertentu sebuah bandar udara.

2. Doppler VHF Omnidirectional Range (DVOR)

Doppler VHF Omnidirectional Range atau yang biasa disingkat dengan DVOR merupakan suatu alat navigasi udara yang memiliki fungsi cukup penting. Dengan alat ini sebuah pesawat dapat mengetahui informasi arah pesawat pada sebuah bandara tertentu, pastinya dengan azimuth antara 0 sampai 360 derajat.


Memiliki daerah frekuensi berkisar 108 Mhz sampai 118 Mhz, DVOR menggunakan sistem antena yang seolah-olah berputar secara terus-menerus dan juga dengan antena tetap di tengahnya. Ketika putaran menuju pesawat, maka sebuah pesawat akan mendapatkan perubahan frekuensi dan frekuensi akan menurun ketika perputaran antenanya semakin jauh dari pesawat.

Setidaknya ada 49 antena yang dimiliki oleh alat satu ini, dengan formasi satu antena carrier berada di tengah dan 48 antena sideband berada di pinggir. Nantinya antena ini yang akan menyiarkan sinyal variabel dengan besar 30 Hz dimodulasikan secara FM dan sinyal referensi sebesar 30 Hz yang dimodulasikan secara AM.

3. Radio Detection And Ranging (RADAR)

RADAR merupakan singkatan dari Radio Detection And Ranging. Alat navigasi penerbangan ini adalah sebuah sistem gelombang elektromagnetik yang punya banyak kegunaan. Dengan alat satu ini penerbang dapat mengukur suatu jarak, mendeteksi dan juga membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).


Ada banyak variasi panjang gelombang yang dapat disiarkan oleh radar ini, mulai dari milimeter sampai ke meter. Radar akan menangkap setiap gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu. Setelah menangkap sinyal tersebut, radar akan menganalisis sinyal sehingga dapat diketahui lokasi pengirim sinyal.


Demikian sedikit pembahasan mengenai navigasi penerbangan, sejarah ilmu navigasi, tujuan dan jenis pelayanan navigasi serta perlengkapan navigasi penerbangan dan bagaimana cara kerjanya. Semoga artikel ini bermanfaat, sampai jumpa.